Cacingan pada Anak dan Dewasa
Halo Sobat Theresia, apa kabar?
Apa Itu Cacingan?
Cacingan adalah kondisi ketika tubuh manusia terinfeksi oleh cacing parasit, terutama yang hidup di saluran pencernaan. Jenis cacing yang paling sering menyerang adalah:
• Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
• Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
• Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)
• Cacing pita (Taenia sp.)
Infeksi ini lebih banyak terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk, kebiasaan tidak mencuci tangan, serta konsumsi makanan dan minuman yang kurang bersih.
Prevalensi Cacingan di Indonesia
1. Secara nasional, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan laporan Kemenkes menyebutkan bahwa:
o Pada periode 2002–2013, rata-rata prevalensi nasional mencapai 28,25 %
o Bahkan dalam berita tahun 2015 disebutkan prevalensi mencapai 28,12 %, dan Kemenkes mendorong pemberian obat massal satu kali dalam setahun di daerah dengan prevalensi 20–50 %
o Namun, di beberapa wilayah dengan sanitasi buruk, prevalensi bisa jauh lebih tinggi—tercatat hingga 45–65 %, bahkan hingga 80 % di area dengan kebersihan rendah
2. Jumlah anak yang menjadi sasaran intervensi:
o Program Pemberian Obat Cacing Massal (POPM) di Indonesia menyasar sekitar 58 juta anak untuk minum obat cacing, terutama sebagai langkah pencegahan
o Data 2023 dari Prudential juga menyebutkan ada 26 kabupaten/kota di Indonesia dengan prevalensi cacingan di atas 10 %
Tanda dan Gejala Cacingan
Gejala cacingan bisa berbeda tergantung jenis cacing, jumlah, dan kondisi tubuh penderita.
Pada Anak
• Berat badan sulit naik atau cenderung turun
• Perut buncit tetapi badan kurus
• Nafsu makan menurun atau justru meningkat berlebihan
• Rasa gatal di sekitar anus, terutama malam hari (cacing kremi)
• Anemia (pucat, lemas, cepat lelah)
• Gangguan konsentrasi dan prestasi belajar menurun
Pada Dewasa
• Nyeri perut atau kram
• Mual dan muntah
• Berat badan turun tanpa sebab jelas
• Lemas dan kurang tenaga
• Feses bercampur darah atau cacing terlihat pada tinja
• Gatal di area anus atau dubur
Dampak Cacingan Jika Tidak Diobati
Infeksi cacing bukan sekadar masalah ringan. Jika dibiarkan, dapat menimbulkan:
• Anemia dan kekurangan gizi akibat penyerapan zat besi dan protein terganggu
• Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
• Gangguan belajar dan konsentrasi
• Komplikasi serius, seperti sumbatan usus pada kasus cacing gelang dalam jumlah banyak
Cara Penularan
Cacing masuk ke tubuh manusia melalui beberapa cara:
1. Telur cacing tertelan melalui makanan/minuman yang terkontaminasi tanah atau kotoran.
2. Tangan kotor yang tidak dicuci setelah bermain tanah, berkebun, atau sebelum makan.
3. Kulit yang bersentuhan langsung dengan tanah (misalnya berjalan tanpa alas kaki, bisa tertembus larva cacing tambang).
4. Kurang menjaga kebersihan kuku dan pakaian.
Pencegahan Cacingan
• Biasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar.
• Gunakan alas kaki saat keluar rumah atau bermain di luar.
• Jaga kebersihan kuku, potong secara rutin agar telur cacing tidak menempel.
• Masak makanan hingga matang dan cuci bersih buah serta sayuran sebelum dikonsumsi.
• Gunakan toilet yang bersih, hindari buang air besar sembarangan.
• Minum obat cacing rutin setiap 6 bulan sekali, terutama untuk anak-anak usia sekolah.
Pengobatan Cacingan
Jika sudah terinfeksi, pengobatan bisa dilakukan dengan obat cacing. Obat cacing yang umum digunakan adalah:
• Albendazol
• Mebendazol
• Pirantel pamoat
Obat biasanya diberikan satu dosis, dan bisa diulang sesuai anjuran tenaga kesehatan. Untuk anak-anak, pemerintah memiliki program pemberian obat cacing massal di sekolah-sekolah, biasanya dua kali dalam setahun.
Kesimpulan
Cacingan adalah penyakit yang sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa serius, terutama bagi anak-anak. Menjaga kebersihan diri, makanan, lingkungan, serta rutin minum obat cacing adalah langkah sederhana namun sangat penting untuk mencegah infeksi. Dengan kesadaran bersama, kita bisa menurunkan angka kejadian cacingan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Bantuan medis RS Santa Theresia IGD 24 jam dapat menghubungi 0741-23119 , pendaftaran poliklinik dapat melalui Whatsapp di 0895620951922
Pendaftaran melalui Loket Pendaftaran
Informasi lebih lanjut Telepon : (0741) 23119
Narasumber :
dr. Ardi Al Rachman R. Anasta
Tunggu artikel menarik dan tips kesehatan lainnya di www.rstheresia.com dan ikuti sosial media kami
